Pamekasan - Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tergabung dalam Arlan Bersatu tadi sore mendatangi rumah Dinas Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pamekasan, guna meminta kejelasan terkait pembukaan akses pintu pagar Arek Lancor. Rabu (18/1).
Para PKL kecewa dengan sikap Sekda yang selama ini hanya menebar janji, padahal dewan sudah membuka pintu akses pagar Arek Lancor. “Namun nyatanya cuma tadi dibuka di waktu pagi saja dan sampai saat ini ditutup lagi", kata salah satu PKL.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Ismail, SHi selaku Ketua Komisi 1 mengatakan kedatangannya kearlan bukan sidak masalah PKL, "kami cuma istirahat dan ternyata banyak PKL yang menyampaikan banyak aspirasi yang macam-macam, yang biasanya dibuka akan tetapi pagar ditutup", katanya.
Terkait ditutupnya pagar, iapun berjanji akan dikomunikasikan dengan beberapa pihak, mereka minta agar tempat yang biasa dijadikan area cafriday untuk dibuka. "Sementara ini sepengetahuan kami dan setelah berkoordinasi dengan pembina APKLI yang dimaksud itu ternyata yang diluar yang berserakan, tapi bukan yang sudah menempati yang diusir", jelas politisi Partai Demokrat ini.
Lebih lanjut Ismail mengatakan, ini hanya salah paham dan dalam waktu dekat akan ada soaialisasi, "sayangnya surat edaran itu sudah muncul duluan, karena kita minta agar ada sosialisasi dulu, beri pemahaman, kita serap aspirasinya baru setelah itu hitam diatas putih", katanya.
Untuk relokasi PKL sendiri selama ini memang sudah dituangkan didalam Perbup dan Perda, "kuncinya cuma terletak pada komunikasi, jadi dengarkan dulu dari bawah", tegasnya.
Karena selama ini kawasan arlan menjadi pusat dan lahan perekonomian para pedagang kaki lima yang mangkal di tempat itu.
Liputan : Holil SuaraPamekasan
Editor : Pandu Wardana
