Pamekasan – Sejumlah orang yang mengatasnamakan Perhimpunan Pemuda Pamekasan (P3) menggelar aksi unjuk rasa ke Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pamekasan, Kamis (26/1).
Dalam aksinya kali ini P3 mempermasalahkan mega proyek stadion Pamekasan yang baru saja dibangun dengan nama Stadion Gelora Ratu Pamelingan.
Mereka meminta pemerintah daerah khususnya dinas terkait untuk agar mengawasi proyek yang memakan dana pemerintah hingga miliaran rupiah. Dalam orasinya Amirul selaku korlap aksi mengatakan, mega proyek itu dikerjakan asal-asalan, karena hanya beberapa bulan saja sudah banyak yang rusak.
“Kenapa kok cepat rusak, hal itu kan tidak masuk akal, masterplan seperti apa negara yang buat, kalau seperti ini masterplannya abal-abalkan, tidak mungkin hal itu sesuai dengan petunjuk teknis dan pelaksana,” katanya.
Lebih lanjut ia juga menegaskan akan membawa persoalan ini ke ranah hukum tentang masalah ini, "yang jelas akan kami akan membawa hingga ke ranah hukum secara jelas dan tegas bila tetap tidak sesuai", jelasnya.
Sementara itu, Ir Muhammad selaku Kadispora Pamekasan mengatakan, dirinya telah menjalankan sesuai aturan yang ada. “Kita sudah memulai dari perencanaan yang melalui konsultan perencana dan pelaksanaanya melalui tender dari LPSE. Sedangkan pelaksanaanya kita didampingi BPKP Jawa Timur, dan pasca serah terima pertama itu diaudit oleh BPK, dan secara teknis sudah memenuhi syarat, memang ada temuan tapi sudah di full up dengan pengembalian dari pihak kontraktor", jelasnya.
Disinggung tentang korupsi, Kadispora dengan lugas mengatakan, kalau masalah korupsi yang jelas jika spek tidak terpenuhi. "Sudah saya katakan, mulai perencanaan, lelang, pelaksanaan dan pengawasan itu sudah dilakukan oleh pihak yang kopeten, jadi kalau ada korupsi kan jadi temuan BPK dan harus ada data", tambahnya.
Sementara itu ujuk rasa damai ini mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian dari Polres Pamekasan hingga berakhir.
Liputan : Holil SuaraPamekasan
Editor : Pandu Wardana
