Okta Live Streaming

NONSTOP MUSIC

 00:00:00  -  05:00:00 WIB

 NONSTOP MUSIC

 Sabtu, 27 April 2024

NONSTOP MUSIC TEST - 96.6 FM SUARA PAMEKASAN - 100% Music Asyik

Pamekasan - Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, mempunyai cara tersendiri dalam memulihkan perekonomian masyarakat akibat pandemi covid 19. Hal ia sampaikan saat tampil dalam sebuah acara disalah satu televisi nasional beberapa hari yang lalu, Kamis (21/04/2022).

Ia menyampaikan, ada beberapa cara dalam memulihkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Pamekasan pasca pandemi Covid 19.

Menurutnya, salah satu yang harus dilakukan yaitu dengan membangun dari bawah khususnya di daerah pedesaan dengan cara mengangkat potensi desa yang dikenal dengan program desa tematik.

"Kita memilih semangat kalau semua desa itu makmur, maka Pamekasan sukses pembangunan. Karena fokusnya di desa maka kita harus tahu persoalan desa, ada pontensi apa yang mau dikembangkan di desa, ada sumber daya apa saja di desa, ada keinginan apa yang terpendam di masyarakat desa. Dari semangat itulah baru kita mendorong bagaimana seluruh desa itu maju," katanya.

Dalam mendorong desa itu untuk maju, tambah Bupati tidak hanya keluar dari pemerintah saja, namun juga harus dibarengi dengan keinginan yang kuat dari semua masyarakat untuk maju.

Sementara pemerintah katanya hanya mendorong apa yang menjadi keinginan masyarakat desa sehingga setiap desa dituntut untuk mampu menggali potensinya untuk dikembangkan secara bersama-sama.

Selain itu, ungkap bupati yang akrab di panggil Ra Baddrut oleh masyarakat Pamekasan, strategi memulihkan perekonomian juga dengan cara menciptakan sepuluh ribu pengusaha baru atau yang dikenal dengan program "Saputangan Biru".

Dalam hal ini, bupati melatih para pemuda untuk menjadi pengusaha dengan membangkitkan UMKM dan memberikan pinjaman modal dengan bunga nol persen termasuk juga memfasilitasi pemasarannya, baik secara offline maupun online.

Lebih lanjut Ra Baddrut, juga menyampaikan jika seorang pemimpin di era revolusi industri 4.0 dan pandemi covid 19 yang melanda Indonesia menuntut pemimpin untuk dapat bekerja extra ordinary, out off the box, atau bekerja di luar kebiasaan agar daerahnya nanti mampu bersaing dengan kabupaten maju lainnya di Indonesia.