Okta Live Streaming

Madura Hari ini

 17:00:00  -  20:00:00 WIB

 Madura Hari ini

 Jumat, 26 April 2024

Kejadian hangat dan rangkaian berita seputar madura selama satu hari dikemas ringan lengkap dengan penjelasan nara sumber berita.

Sumenep - Fendianto pemuda asal Desa Angkatan, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, tewas setelah dibacok orang tidak dikenal, Kamis 22 Desember 2016.

“Fendianto meninggal setelah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) setempat kemarin,” kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Hasanudin, Jumat 23 Desember 2016.

Peristiwa itu berawal saat empat pemuda asal Desa Angkatan, yakni Tawi, Musahnan, Sulaiman dan Fendiyanto mendatangi Desa Duko, Kecamatan Arjasa, dengan wajah berang. Mereka mengaku mencari salah satu pemuda yang tidak dikenal warga.

Kedatangan keempat pemuda itu disambut oleh Jupri, pemuda asal Duko. Jupri bersama salah satu anggota Koramil mencoba menenangkan keempat pemuda itu.

Namun, upaya itu mendapat perlawanan. Bahkan Tawi sempat melakukan perlawanan dengan cara mencoba membacok Jupri dan satu anggota Koramil setempat. Hanya saja aksi itu bisa dilerai dan Tawi melarikan diri setelah celurit milik Tawi berhasil diamankan.

Sementara Fendiyanto berhasil membacok Jupri saat berada di depan Masjid yang berada di Dusun Beringin Desa Duko, Kecamatan Arjasa. Saat itu Jupri mengalami luka di paha kanannya. Jupri kini sedang menjalani rawat jalan.

Setelah itu, Fandianto dan Sulaiman melarikan diri, namun pelarian itu dikejar oleh warga setempat. Dalam pelariannya itu, keduanya dibacok oleh warga yang tidak dikenal. Keduanya ditemukan tergeletak di tengah sawah Desa Sumbernangka.

Saat ini Fandianto sedang dirawat jalan karena mengalami sobek lengan kanan.

Sementara Fendianto, akibat dibacok orang tak dikenal itu, mengalami luka di Kepala di bagian atas. “Setelah ditemukan, Fendianto langsung dilarikan ke Puskesmas. Namun, nyawa korban tidak tertolong,” jelasnya.

Mantan Kapolsek Manding itu mengatakan, setelah Fendianto dirawat di Puskesmas Arjasa, tiba-tiba ada pemuda yang membawa pedang dan sebilah celurit. Kedatangan pemuda itu membuat suasana Puskesmas mencekam. Bahkan, petugas dan pengunjung merasa ketakutan karena pemuda itu tiba-tiba mengamuk dengan alasan yang tidak jelas.

Aksi pemuda tersebut berhasil dihentikan oleh anggota Koramil bersama anggota Polsek setempat. Setelah itu pemuda tersebut langsung diamankan di Mapolsek Arjasa. “Pemuda bersama barang bukti berupa sebilah pedang, sebilah clurit, sebilah pisau, sarung celurit, saat ini sedang diamankan di Mapolsek,” tuturnya.

Guna mencegah aksi serupa, pihak Kepolisian Polsek Arjasa menganjurkan anggota dan Koramil untuk melakukan patroli. Selain itu, tindakan itu guna melakukan penyelidikan pelaku pembacokan yang telah menewaskan satu orang.

“Kami juga koordinasi dengan toga, tomas dan Kades untuk menenangkan masyarakatnya, dan menugaskan anggota Polsek bersama  Anggota Koramil untuk patroli bersama  dan  menenangkan pemuda di dua desa itu,” tegasnya. (Koma/Jn)