Pamekasan - Bertempat di kediaman KH. Fawais Mahfud Dusun Trasang Desa Ambat Kecamatan Tlanakan tadi malam telah dilaksanakan kegiatan pertemuan Forum Ulama' dan Tokoh Masyarakat Ambat (FUDTMA) terkait pasca pembatalan orkes yang diduga adanya penyediaan prostitusi. Rabu (11/1).
Kasubag Humas Polres Pamekasan AKP Osa Maliki, SH, mengatakan, "orkes ini rencananya akan dilaksanakan oleh LSM Serbu Desa Ambat namun mendapat protes dari para tokoh agama di desa setempat", ungkapnya.
Dalam pertemuan itu, dihadiri Kanit Intelkam Polsek Tlanakan, Kades Ambat diwakili oleh Sekdes Ambat, KH. Fawais Mahfud selaku Ketua Fudtma, KH. Ali Rahbini Wakil Ketua, Ustad Hudan Nashihin Sekretaris, tokoh ulama, tokoh pemuda Desa Ambat dan beberapa masyarakat. "Musyawarah itu diadakan karena diduga adanya warga bernama Sutina yang menyediakan tempat prostitusi, penjualan miras serta lomba merpati", tambah Osa.
Lebih lanjut ia mengatakan, "dari itu maka dikesepakati bahwa perwakilan Fudtma akan melaksanakan audiensi dengan Forpimka Tlanakan guna menindaklanjuti dugaan prostitusi, hiburan umum pasca pembatalan orkes sehingga bagi warga yang akan menyelenggarakan hiburan harus mendapat persetujuan Fudtma dan harus Islami", jelasnya.
Sementara untuk lomba merpati dan warga yang menjual miras akan dibahas pada pertemuan berikutnya, sehingga berimbas pada adanya tuntutan dari LSM Serbu untuk memberantas segala kemaksiatan di Desa Ambat. Pertemuan berakhir sekitar pukul 23.00 wib dan berjalan lancar, aman serta kondusif dibawah pengawasan Polsek Tlanakan.
Liputan : Holil SuaraPamekasan
Editor : Pandu Wardana
