Pamekasan- Massa aksi yang mengatasnamakan Dewan Energi Aspirasi Rakyat Jawa Timur (Dear Jatim) mendatangi kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan Cukai Tipe Madya Pabean C Madura yang berada di Jl.Panglima Sudirman Barurambat Pamekasan, Rabu (10/5/2023).
Mereka menggelar aksi membawa sejumlah poster dan rokok ilegal berbagai merk yang ditempelkan di kain besar berwarna putih.
Korlap aksi Faisol menyampaikan beberapa tuntutan, diantaranya meminta Bea dan Cukai Madura melakukan sidak tempat atau gudang produksi rokok ilegal sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
"Dari bukti-bukti rokok ilegal yang ada, dear jatim meminta ungkap nama-nama pemilik dan tempat ataupun gudang produksinya sesuai dengan pasal 40 UU Nomor 39 Tahun 2007". Pinta Faisol didepan Kepala seksi penindakan.
Dear Jatim memberi waktu 7x 24 jam kepada Bea Cukai Madura untuk dapat memenuhi tuntutannya, apabila tuntutan tersebut tidak dipenuhi dear jatim kembali akan mendatangi kantor Bea dan Cukai Madura.
Faisol menegaskan bahwa gerakan dear jatim akan tetap masif sampai ke Direktorat Jenderal Republik Indonesia dengan membawa beberapa data, bukti dilengkapi dengan titik lokasi mengenai gudang produksi rokok ilegal yang mengajukan izin, namun sampai saat ini tidak efektif izinnya namun tetap beroperasi sampai saat ini, dan pihak Bea Cukai mendiamkan itu.
Massa aksi sempat saling dorong dengan petugas kepolisian yang bejaga,karena mereka memaksa masuk kedalam kantor lantaran kecewa tidak ditemui Kepala Bea Cukai Madura, bahkan kekecewaan itu dilampiaskan massa aksi dengan cara melemparkan sejumlah rokok ilegal yang mereka bawa ke halaman kantor.
Meskipun mereka sudah ditemui Trisilo Setiawan selaku Kepala Seksi Penindakan, namun mereka tetap tidak puas dengan penjelasan yang disampaikan, mereka tetap meminta ingin bertemu kepala Bea Dan Cukai Madura.
Dihadapan para massa aksi Trisilo Setiawan menyampaikan ucapan terimakasih kepada para demonstran karena sudah menyampaikan kritik dan saran.
"Terima kasih kehadirannya,kami telah bertindak dengan maraknya rokok ilegal, bahkan sejak tahun 2021, kami sudah menangkap pelaku rokok ilegal," ujar Trisilo.
